Garut - Potensi dan pesona kawasan obyek wisata
pantai selatan Kabupaten Garut, termasuk Pantai Sayang Heulang, cukup
luar biasa. Namun Pemkab Garut terkesan masih belum serius menata dan
mengeksplorasi potensi wisata pantai tersebut.
Hal itu
terlihat dari tak memadainya sarana infrastruktur jalan dan fasilitas
penunjang lainnya. Padahal sejumlah kalangan sempat menyebutkan potensi
kawasan pantai selatan Garut lebih bagus daripada kawasan Pantai
Pangandaran Ciamis maupun Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, bahkan
kawasan pantai di Pulau Bali.
Akses menuju kawasan pantai selatan
Garut pun lebih terbuka dengan adanya
jalur jalan lintas selatan Jabar
mulai Palabuhanratu Sukabumi, Cidaun Cianjur, Garut, Cipatujah
Tasikmalaya hingga Pangandaran Ciamis. Sehingga diperkirakan kunjungan
wisatawan ke kawasan pantai selatan Garut terus meningkat dari tahun ke
tahun.
Status lahan kawasan wisata pantai yang dalam sengketa
bertahun-tahun dibiarkan tanpa ada jalan keluar menjadi kendala sendiri
bagi pengembangan wisata di pantai selatan Garut yang membentang sekitar
82 kilometer, mulai kawasan Sancang di Kecamatan Cibalong hingga
Rancabuaya di Kecamatan Caringin.
Banyak tanah bantaran/pesisir
pantai ternyata telah bersertifikat. Menurut rumor, pemiliknya oknum
pengusaha, dan pejabat tinggi, baik asal Garut maupun luar Garut, bahkan
Jakarta. Seperti di Sayang Heulang Pameungpeuk, Cijayana Pakenjeng, dan
Caringin.
Selama sepekan musim liburan Idul Fitri 1433 Hijriyah
lalu, rata-rata sekitar 10 ribu wisatawan mengunjungi setiap obyek
wisata pantai di selatan Garut ini. Di selatan Garut sendiri tak kurang
dari sepuluh kawasan pantai menjadi favorit tujuan wisata. Antara lain
Pantai Cibalong, Karang Paranje, dan Cijeruk Indah (Kecamatan Cibalong),
Sayang Heulang (Kecamatan Pameungpeuk), Santolo, Gunung Geder, dan
Manalusu (Kecamatan Cikelet), Cicalobak (Kecamatan Mekarmukti), serta
Puncak Guha, dan Ranca Buaya (Kecamatan Caringin).
"Di Sayang
Heulang, pengunjung sampai rela tidur di pantai bawa tenda sendiri. Di
emperan warung, bahkan di atas pasir pantai dengan udara terbuka. Ini
bukti obyek wisata Sayang Heulang maupun lainnya sangat potensial
dikembangkan untuk menghasilkan PAD (pendapatan asli daerah)," tutur
Anggota DPRD Garut dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Ade Suryana
Hermanto kepada INILAH.COM, Sabtu (22/9/2012).
Menurut
Ade, dibutuhkan kemauan serius, kreativitas serta inovasi dari Pemkab
Garut menuntaskan persoalan pengembangan kepariwisataan tersebut.
"Kalau pemerintah tak sanggup mengelolanya, sebaiknya pengelolaan obyek wisata diserahkan saja ke pihak swasta," tambahnya.
Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Garut Yati Rohayati
mengakui tak memadainya akses jalan menjadi penghambat pengembangan
wisata alam di Garut. Namun dia berkilah, pengembangan wisata tak
mungkin dibiayai dana APBD Kabupaten Garut saja.
"Perlu perhatian
berbagai pihak, termasuk kalangan swasta, agar potensi pariwisata di
Garut berkembang maju. Apalagi masing-masing kawasan obyek wisata itu
memiliki potensi serta karakternya sendiri," tutur Yati.
Yati
mencontohkan, Pantai Sayang Heulang dan Pantai Geder potensial
dikembangkan pada wisata view atau pemandangan alam. Pantai Cijeruk
untuk wisata surfing (berselancar), Pantai Manalusu untuk wisata diving
(menyelam), dan Pantai Santolo untuk atraksi wisata pantai serta
edukasi.[inilah]
1 comment:
sungguh disayangkan... :(
Post a Comment