Sunday, September 23, 2012

Pantai Selatan Garut Lebih Bagus daripada Kawasan Pantai di Bali

Garut - Potensi dan pesona kawasan obyek wisata pantai selatan Kabupaten Garut, termasuk Pantai Sayang Heulang, cukup luar biasa. Namun Pemkab Garut terkesan masih belum serius menata dan mengeksplorasi potensi wisata pantai tersebut.

Hal itu terlihat dari tak memadainya sarana infrastruktur jalan dan fasilitas penunjang lainnya. Padahal sejumlah kalangan sempat menyebutkan potensi kawasan pantai selatan Garut lebih bagus daripada kawasan Pantai Pangandaran Ciamis maupun Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, bahkan kawasan pantai di Pulau Bali.

Akses menuju kawasan pantai selatan Garut pun lebih terbuka dengan adanya
jalur jalan lintas selatan Jabar mulai Palabuhanratu Sukabumi, Cidaun Cianjur, Garut, Cipatujah Tasikmalaya hingga Pangandaran Ciamis. Sehingga diperkirakan kunjungan wisatawan ke kawasan pantai selatan Garut terus meningkat dari tahun ke tahun.

Status lahan kawasan wisata pantai yang dalam sengketa bertahun-tahun dibiarkan tanpa ada jalan keluar menjadi kendala sendiri bagi pengembangan wisata di pantai selatan Garut yang membentang sekitar 82 kilometer, mulai kawasan Sancang di Kecamatan Cibalong hingga Rancabuaya di Kecamatan Caringin.

Banyak tanah bantaran/pesisir pantai ternyata telah bersertifikat. Menurut rumor, pemiliknya oknum pengusaha, dan pejabat tinggi, baik asal Garut maupun luar Garut, bahkan Jakarta. Seperti di Sayang Heulang Pameungpeuk, Cijayana Pakenjeng, dan Caringin.

Selama sepekan musim liburan Idul Fitri 1433 Hijriyah lalu, rata-rata sekitar 10 ribu wisatawan mengunjungi setiap obyek wisata pantai di selatan Garut ini. Di selatan Garut sendiri tak kurang dari sepuluh kawasan pantai menjadi favorit tujuan wisata. Antara lain Pantai Cibalong, Karang Paranje, dan Cijeruk Indah (Kecamatan Cibalong), Sayang Heulang (Kecamatan Pameungpeuk), Santolo, Gunung Geder, dan Manalusu (Kecamatan Cikelet), Cicalobak (Kecamatan Mekarmukti), serta Puncak Guha, dan Ranca Buaya (Kecamatan Caringin).

"Di Sayang Heulang, pengunjung sampai rela tidur di pantai bawa tenda sendiri. Di emperan warung, bahkan di atas pasir pantai dengan udara terbuka. Ini bukti obyek wisata Sayang Heulang maupun lainnya sangat potensial dikembangkan untuk menghasilkan PAD (pendapatan asli daerah)," tutur Anggota DPRD Garut dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Ade Suryana Hermanto kepada INILAH.COM, Sabtu (22/9/2012).

Menurut Ade, dibutuhkan kemauan serius, kreativitas serta inovasi dari Pemkab Garut menuntaskan persoalan pengembangan kepariwisataan tersebut.

"Kalau pemerintah tak sanggup mengelolanya, sebaiknya pengelolaan obyek wisata diserahkan saja ke pihak swasta," tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Garut Yati Rohayati mengakui tak memadainya akses jalan menjadi penghambat pengembangan wisata alam di Garut. Namun dia berkilah, pengembangan wisata tak mungkin dibiayai dana APBD Kabupaten Garut saja.

"Perlu perhatian berbagai pihak, termasuk kalangan swasta, agar potensi pariwisata di Garut berkembang maju. Apalagi masing-masing kawasan obyek wisata itu memiliki potensi serta karakternya sendiri," tutur Yati.

Yati mencontohkan, Pantai Sayang Heulang dan Pantai Geder potensial dikembangkan pada wisata view atau pemandangan alam. Pantai Cijeruk untuk wisata surfing (berselancar), Pantai Manalusu untuk wisata diving (menyelam), dan Pantai Santolo untuk atraksi wisata pantai serta edukasi.[inilah]

1 comment:

Unknown said...

sungguh disayangkan... :(